Jumat, 29 Oktober 2010

Mengenal diri sendiri …

Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.

Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?
Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.
Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.
Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.
Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.
Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”.  Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.
KEGIATAN ALTERNATIF
Ambil waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda untuk melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung selama 30 menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah seperti menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda terlibat. Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda bermaksud menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini, maka anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu bertujuan, dan baik bagi pengembangan diri.
  1. Ambillah secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam kehidupan sehari-hari?
  2. Kini tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi, pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan dalam pekerjaan anda.
  3. Tuliskan riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
  4. Cobalah menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
  5. Lihatlah diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan dari semua ini?
Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain.

Cara Berpikir Orang Miskin dan Orang Kaya

Apa beda orang kaya dan orang miskin??

Saya dulu malas sekali baca buku, apalagi buku-buku tentang sukses, tentang pengembangan diri. Namun setelah mencoba baca, akhirnya saya jadi suka baca-baca buku sukses ataupun pengembangan diri. Ada banyak sekali manfaat yang bisa saya baca. Membaca itu bagus sekali ternyata, palagi sering membaca blog ini.. cuma pesan saya, jangan langsung diterima mentah-mentah ide, pemikiran yang ada di blog ini, Anda kaji lagi….

Ternyata, berita bagusnya.. Orang kaya dan orang miskin berbeda di cara berpikir mereka tentang uang. Begitu kata Om Robert T Kiyosaki.. (T di sini anda tau artinya?? T di sini singkatan dari Todung…wah…jadi orang medan nih…).. Jadi tinggal kita menambah atau mengubah cara berpikir kita tentang uang..

Ini perbedaan cara berpikir orang kaya dan orang miskin tentang uang :

Cara Berpikir tentang Tabungan :

Orang miskin meletakkan uangnya paling banyak di tabungan yang aman resikonya, di gedung yang besar dan paling banyak orang meletakkan uangnya. Sedangkan orang kaya meletakkan uangnya paling banyak di tempat yang tidak banyak diketahui orang lain, tempat yang mempunyai resiko, tempat berinvestasi.

Cara Berpikir tentang pengeluaran dan pemasukan :

Orang Miskin lebih condong untuk mengecilkan pendapatan, Orang kaya lebih condong untuk memperbesar pendapatan. Orang miskin melihatnya dari seberapa besar pendapatannya, lalu menekan pengeluarannya. Sedang orang kaya melihat dari sisi pengeluarannya, lalu memperbesar pendapatannya.

Cara berpikir tentang Bagaimana bekerja sama dengan Uang :

Orang miskin bekerja keras demi uang, Orang Kaya berusaha keras membuat uang bekerja untuk mereka dengan menempatkan uang pada instrumen-instrumen bisnis dan investasi yang menghasilkan uang untuk mereka. akhirnya orang miskin bertambah uangnya, namun waktunya juga bertambah habis, sedangkan orang kaya bertambah uangnya dan waktunya makin bertambah luang.

Cara berpikir tentang Uang tambahan :

Ketika mendapatkan uang tambahan seperti THR, orang miskin akan langsung menggunakannya untuk membeli barang-barang konsumtif, karena menganggapnya sebagai rezeki dadakan. Orang kaya akan menempatkan uang tersebut pada investasi tertentu, sehingga bunga nya lah yang baru akan digunakan untuk membeli sesuatu.

Orang miskin membeli dengan aktif income, Orang kaya membeli dengan pasif income.

Orang miskin mengumpulkan liabilitas, Orang kaya mengumpulkan aset.

Orang miskin berhutang buruk, Orang kaya berhutang baik.

Orang miskin mengejar kenikmatan sekarang, orang kaya menunda kenikmatan sekarang (tentang uang loh…. )..

Karena Saya Masih Bodoh, Maka Saya Akan Terus Belajar

Dalam mengarungi hidup ini kita pasti menghadapi berbagai macam orang dan berbagai macam situasi. Orang yang mengosongkan dirinya dari sebutan sudah pintar atau sudah pandai, pastilah akan mampu mengambil manfaat dari orang lain atau pun berbagai situasi. Ibaratnya, segala hal akan menjadi ilmu sehingga ia benar-benar orang yang beruntung karena terus berubah lebih baik dari sebelumnya.

Kepekaan akan ilmu muncul dari hati yang bersih. Orang yang iri dan dengki, segala hal bisa menjadi masalah bukan menjadi ilmu. Orang yang minder pun demikian, ilmu seolah tertutup baginya karena sungkan dan segan. Orang yang sombong apalagi, semua hal akan dianggapnya sepele atau kurang se-level dengan dirinya sehingga tak membuatnya tergerak.

Sebenarnya apa yang sangat berbahaya bagi kita adalah terkotorinya hati sehingga pikiran menjadi redup dari ilmu. Bayangkan, segala hal yang seharusnya menjadi ilmu malah bisa sebaliknya, menjadi bencana. Orang-orang yang miskin ilmu akhirnya kerap menghadapi stres. Lalu, ketahuilah bahwa stres termasuk keadaan yang paling berpotensi membawa kematian.

Apakah hari ini hati kita telah terbuka pada ilmu. Mau mendengarkan pendapat dan penjelasan orang lain, mau membaca buku yang ditulis oleh orang lain, atau mau sejenak memperhatikan anak-anak dan belajar dari mereka? Jika semua fenomena itu tidak dapat menjadi ilmu, tetapi malah dianggap masalah. Kita tentu tidak mau dibuat stres oleh masalah yang kita sendiri merasa bingung untuk memecahkannya.

Sahabat bagaimana membersihkan hati itu? Berlakulah selalu bagaikan gelas yang kosong. Dengan demikian, kita siap diisi dan mengisi hidup ini dengan ilmu. Namun sebaliknya, lihatlah gelas yang setengahnya berisi dan setengahnya lagi kosong (gelas yang berisi hanya setengah). Dengan demikian, kita telah mengeset pikiran untuk selalu berpikir positif. InsyaAllah, hati akan tetap terjaga dari kekotoran nafsu duniawi yang salah satunya menginginkan kita menjadi orang yang merasa pintar.

Ilmu memang sudah selayaknya berbanding lurus dengan datangnya masalah agar kita selalu siap mencari solusinya. Bagaimana kalau masalah ternyata jauh lebih banyak daripada ilmu yang kita miliki? Maka, pada saat itulah masalah menjadi tidak terkendali dan melahirkan masalah baru yang lebih rumit serta pelik.

Rekan sahabat sekalian hendaknya kita tidak berleha-leha dalam menuntut ilmu, apalagi menyepelekannya. Orang sukses yang tidak tamat SD (Sekolah Dasar) pun, pastilah ia menggunakan ilmu. Jadi, jangan melihat orang yang gagal sekolah dan menjadi sukses sebagai orang yang mengesampingkan ilmu. "Ah, dia saja tidak sekolah bisa sukses. Lalu, ngapain sekolah?" Bukan sekolah atau tidaknya yang penting, tetapi bagaimana ikhtiar mencari ilmu itu dilakukan dengan atau tanpa melalui sekolah.

Bagian dari sukses seseorang adalah kemampuan dia keluar dari masalah dan mengatasinya. Setiap masalah pasti ada kiat atau ilmu untuk memecahkannya yang biasa kita sebut solusi. Jadi, tidak mungkin tanpa ilmu, sebuah masalah dapat diatasi dan tidak mungkin tanpa ilmu, sebuah sukses akan diraih.

Karena masalah terus datang silih berganti, mustahil seseorang dapat bertahan tanpa terus belajar. Apa yang membuat kita mundur dalam suatu urusan karena kita mulai alergi terhadap proses belajar. Belajar dianggap membuang waktu dan tidak efektif. Akibatnya, masalah cukup diselesaikan saja oleh orang lain yang dibayar untuk itu.

Orang lain yang mendapat uang plus juga mendapat ilmu sehingga untung dua kali. Adapun kita yang sudah membayar, hanya mendapat satu keuntungan bahwa masalah kita diselesaikan orang lain tanpa kita tahu bagaimana cara menyelesaikannya.

Orang yang berhenti belajar berarti sudah selesai dengan urusan memperbaiki dirinya. Padahal, ujian dari Allah tidak akan pernah selesai selama seorang hamba masih menghirup nafas di dunia ini. Oleh karena itu, tanpa belajar terus-menerus, seseorang tidak akan mungkin mampu mengatasi semua masalah hidupnya.

Jadi mari tetap terus belajar, karena saya masih kurang ilmu dibanding anda, maka saya akan terus belajar, dan belajar, jangan malu belajar, walau belajar dengan anak-anak, karena ilmu berada dimana-mana, ilmu tidak hanya kita dapat di sekolah, atau pendidikan formal. semoga kita akan tetap terus belajar, belajar untuk hidup, belajar menjadi sukses, dan belajar untuk terus bisa belajar. (EA)

"Karena saya masih bodoh, maka saya akan terus belajar"

"Jangan menjadi gelas yang penuh untuk belajar, sisakan sedikit kekosongan untuk pelajaran yang lain"

Lingkungan Membuat Kita Menjadi Besar

Lingkungan sebagai daya ungkit terbesar dalam membantuk kesuksesan kita. Karena dari lingkungan kita bisa membangun kepercayaan diri yang kuat untuk diri kita, dan karena lingkunganlah kita bisa menjadi seorang yang besar.

Seorang diva besar seperti Krisdayanti tidak akan menjadi besar jika lingkungannya tidak mendorong dirinya menjadi besar. Seorang bintang sepak bola David Beckham-pun tidak akan bisa melambung namanya jika lingkungannya tidak mendukung dia untuk tetap bertahan dalam posisi besar.

Dari sini bisa dikatakan sebuah lingkungan memiliki sebuah kekuatan besar untuk memotivasi seseorang bertindak lebih hebat daripada sebelumnya. Saya masih ingat ketika seorang pengusaha besar seperti om Liem bisa menjadi seorang yang sukses dan besar seperti saat ini.

Beliau tumbuh dari sebuah lingkungan yang keras dan merantau ke negri kita untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Dengan berbekal keinginan keras untuk tidak terjebak pada situasi dan lingkungan kemiskinan, beliau lantas mengupayakan sekuat tenaga untuk menjadi seorang yang besar dan hebat dalam dunia bisnis.

Itu dari dunia bisnis, dari dunia menulis kita punya sosok Andrea Hirata yang terpanggil hatinya untuk kembali mengangkat lingkungannya di masa lampau untuk bisa dikuak dalam sebuah novel. Dan pada akhirnya kita bisa membaca novel, bahkan menonton filmnya.

Semua rangkaian keberhasilannya karena memang mereka sadar lingkunganlah yang membuat mereka berhasil dan kuat seperti saat ini. Sekarang bagaimana dengan lingkungan kita? Apa yang salah dari lingkungan kita? Mengapa kita selalu mengeluh di lahirkan dalam lingkungan yang tepat?

Padahal jika kita mau meng-compare lingkungan kita dengan lingkungan mereka mungkin akan jauh lebih nyaman ketimbang mereka. Nah, kalau sudah begini apa yang salah dari diri kita?

Ada dua permasalahan mendasar ketika kita tidak berhasil seperti yang orang sukses rasakan. Masalah pertama adalah mengeluh, terlalu banyak mengeluh hanya akan membuat kita fokus pada kegagalan-kegagalan yang kita kerjakan, saking fokusnya terhadap kegagalan kita menjadi terlena dengan situasi menyalahkan orang lain dan melupakan tujuan besar kita.

Masalah kedua yang membuat kita tidak seperti mereka, karena kita tidak mau menjadikan lingkungan sebagai pelajaran kehidupan kita. Kita hanya menuntut lingkungan kita lebih baik daripada kemarin, tanpa berpikir bagaimana merubah itu menjadi baik. Jadi wajar saja bila kita tidak bisa maju seperti mereka.

Kalau sudah begini apa yang harus kita lakukan agar semua tujuan kita berhasil? Jawabnya hanya satu, “Berubah.”

Kita butuh sebuah perubahan yang mendasar, dan ini dimulai dari keputusan. Jadi sudah saatnya kita memutuskan, tetap dengan situasi yang ada atau berubah untuk mencapai kesuksesan yang kita inginkan….

12 CARA MEMBANGUN SIKAP “BERPIKIR POSITIF”

Pernahkah kamu menghadapi situasi dimana harus memutuskan atau menentukan pilihan, tapi diri kamu dipenuhi keragu – raguan karena berbagai pertimbangan tentang “bisakah aku?” “jangan – jangan”………….”, “Kalau……lalu bagaimana ?” Sementara sahabatmu dengan penuh percaya diri memberimu semangat dengan jawaban “ah……….itu sih gampang”,…….Siapa takut?”

Kamu dan sahabatmu punya perbedaan yang sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan, yaitu cara melihat sesuatu bisa dari sisi positif, bisa juga dari sisi negative, atau yang kita kenal “Negative and Positive Thinking”.

Berpikir Positip ternyata memberikan peluang seseorang untuk menjadi seorang pemimpin. Oleh karenanya “berpikir Positip” merupakan materi penting yang diberikan dalam training CEO (Chief Executive Officer) di dunia manager. Bahkan keberhasilan Miss Universe Th. 2005 ternyata sangat ditentukan oleh prinsip hidupnya yang selalu berpikir positip. Ini terbukti dari pengakuannya pada saat juri bertanya : “Apa yang anda anggap paling penting dalam hidup kamu ? dengan penuh keyakinan dia menjawab : Saya selalu belajar dan mencoba untuk berpikir positif. Dengan berpikir positif akan memberikan dampak cukup kuat pada Kedamaian Dunia. Dan ternyata jawaban itulah yang membuatnya terpilih menjadi Miss Universe Th. 2005.

Sangat berarti untuk membangun sikap dan perilaku positif. Ada 12 Tips cara untuk membangun sikap menjadi lebih Positif, antara lain :
1. kamu bisa memilih bersikap Optimis.

Orang yang pesimis itu focus kepada yang negative (seperti memandang segelas air sebagai setengah kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang optimis focus memandang yang positif (seperti memandang segelas air sebagai setengah penuh) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin dan lebih pasti?

2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya

Ini tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu tidak bergumul, merengek, dan memebenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu korban yang tiada berdaya (yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu). “Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present = hadiah”. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah sebaik – sebaiknya.

3. Kamu bisa memilih cepat pulih

Mengembangkan sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap – sikap positip tidaklah berarti kamu seharusnya mengabaikan masalah. Masalahpun selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu, kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.

4. Kamu bisa memilih cerita

Mulailah dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata – kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang – orang (serta hal – hal) yang positif akan tertarik kepadamu.

5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.

Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh semangat. Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingmu punmerasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…..!”

6. Kamu bisa memilih lebih peka.

Kalau kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman – pengalaman positif. Misal, bila kamu dengar pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.

7. kamu bisa memilih humor.

Kalau kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.

8. Kamu bisa memilih sportif

Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalajkan orang lain taua keadaan atas kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan teman seandainyapun kamu tidak memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak perlu mengejek yang kalah ketika kamu menang.

9. Kamu bisa memilih rendah hati

Kalau kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat kualitas baikmu seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa kamu berusaha memanipulasi mereka, berbuatlah untuk sesama karena Tuhanmu

10. Kamu bisa memilih bersyukur

Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.

11. kamu bisa memilih beriman

Bagi sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa atau kuas yang lebih tinggi lainnya. Beriman artinya percaya bahwa segalanya akan beres bagimu dan bahwa kamu bisa membereskan segalanya sendiri. Kalau kamu perkirakan akan gagal, mungkin mencapai sasaranmu.

12. Kamu bisa memilih berpengharapan

Pengharapan mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap poritif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang berpengharapan. “Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap – Yang hingga pada Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan tidak pernah berhenti – sama sekali.

“Semoga harapanmu tercapai dan mulialah dari hari ini”
Tulisan ini di sunting dan diedit oleh Moh. Ghozy, Konselor Lembaga Konsultasi “Mitra Remaja” dari Buku “What Do You Stand For”, diterjemahkan dengan judul “Character Building Untuk Remaja”, Barbara A. Lewis, 2004

Berjuang Dengan Ikhlas

Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menjamin bagi orang yang berjihad di jalan Allah, tidak ada yang mendorongnya keluar dari rumah selain jihad di jalan-Nya dan membenarkan kalimat-kalimat-Nya untuk memasukkannya ke surga atau mengembalikannya ke tempat tinggal semula dengan membawa pahala atau ghanimah.” (Diriwayarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Banyak orang yang berjuang. Tapi tidak sebanyak itu yang berjuang dengan ikhlas. Melalui interaksi dengan Kitabullah dan Nabi Muhammad saw., para sahabat memahami betul bahwa memurnikan (mengikhlaskan) orientasi dan amal hanya untuk Allah adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawa-tawar lagi. Mereka meyakini sepenuhnya bahwa hal itu merupakan kunci untuk memperoleh pertolongan dan dukungan Allah dalam setiap pertempuran yang mereka terjuni, menghadapi musuh-musuh mereka, baik musuh dari dalam diri maupun dari luar mereka. Mereka mendengar firman Allah swt.:

“Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan, dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shalih. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” [At-Taubah (9):120]

Para sahabat memahami hal itu dan mengaplikasikannya dalam diri mereka. Maka dampaknya pun terlihat dalam perilaku mereka. Syadad bin Al-Hadi mengatakan, seorang Arab gunung datang kepada Rasulullah saw. lalu beriman dan mengikutinya. Orang itu mengatakan, “Aku akan berhijrah bersamamu.” Maka Rasulullah saw. menitipkan orang itu kepada para sahabatnya. Saat terjadi Perang Khaibar, Rasulullah saw. memperoleh ghanimah (rampasan perang). Lalu beliau membagi-bagikannya dan menyisihkan bagian untuk orang itu seraya menyerahkannya kepada para sahabat. Orang itu biasa menggembalakan binatang ternak mereka. Ketika ia datang, para sahabat menyerahkan jatahnya itu. Orang itu mengatakan, “Apa ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah bagianmu yang dijatahkan oleh Rasulullah saw.” Orang itu mengatakan lagi, “Aku mengikutimu bukan karena ingin mendapatkan bagian seperti ini. Aku mengikutimu semata-mata karena aku ingin tertusuk dengan anak panah di sini (sambil menunjuk tenggorokannya), lalu aku mati lalu masuk surga.” Rasulullah saw. mengatakan, “Jika kamu jujur kepada Allah, maka Dia akan meluluskan keinginanmu.” Lalu mereka berangkat untuk memerangi musuh. Para sahabat datang dengan membopong orang itu dalam keadaan tertusuk panah di bagian tubuh yang ditunjuknya. Rasulullah saw. mengatakan, “Inikah orang itu?” Mereka menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. berujar, “Ia telah jujur kepada Allah, maka Allah meluluskan keinginannya.” Lalu Rasulullah saw. mengafaninya dengan jubah beliau kemudian menshalatinya. Dan di antara doa yang terdengar dalam shalatnya itu adalah: “Allaahumma haadza ‘abduka kharaja muhaajiran fii sabiilika faqutila syahiidan wa ana syahidun ‘alaihi” (Ya Allah, ini adalah hamba-Mu. Dia keluar dalam rangka berhijrah di jalan-Mu, lalu ia terbunuh sebagai syahid dan aku menjadi saksi atasnya).” (Diriwayatkan oleh An-Nasai)

Anas Bin Malik –-semoga Allah meridhainya– menceritakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. seraya mengatakan, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku orang hitam, buruk rupa, dan tidak punya harta. Jika aku memerangi mereka (orang-orang kafir) hingga terbunuh, apakah aku masuk surga?” Rasulullah saw. menjawab, “Ya.” Lalu ia maju dan bertempur hingga terbunuh. Ia lalu dibawa kepada Rasulullah saw. dalam keadaan sudah meninggal. Rasulullah saw. mengatakan, “Sungguh Allah telah membuat indah wajahmu, membuat harum baumu, dan membuat banyak hartamu.” Beliau kemudian melanjutkan, “Aku telah melihat kedua isterinya dari kalangan bidadari mereka berebut jubah yang dikenakannya. Mereka masuk antara kulit dan jubahnya.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim)

Begitulah para sahabat mempraktikkan ikhlas dalam perjuangan. Dan begitu pulalah seharusnya kita mempraktikkannya. Dan jika ada bersitan dalam jiwa selain keikhlasan, maka hendaknya kita ingat hal-hal berikut ini:

Pertama, bahwa Allah mengawasi, mengetahui, mendengar, melihat kita. Firman-Nya: “Dan Dialah Allah (Yang Disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan; dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.” [Al-An'am (6): 3]

, bahwa Allah mengawasi, mengetahui, mendengar, melihat kita. Firman-Nya: [Al-An'am (6): 3]

Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.” Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Ali Imran (3): 29]

[Ali Imran (3): 29]

Kedua, bahwa orang yang riya (ingin dilihat orang) atau sum’ah (ingin didengar orang) dalam beramal akan dibongkar oleh Allah semenjak di dunia sebelum di akhirat. Dan mereka tidak mendapatkan bagian dari amal mereka selain dari apa yang dinginkannya. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang ingin (amalnya) didengar orang, maka Allah akan membuatnya didengar; dan siapa yang ingin (amalnya) dilihat orang, maka Allah akan membuatnya dilihat orang.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

, bahwa orang yang (ingin dilihat orang) atau (ingin didengar orang) dalam beramal akan dibongkar oleh Allah semenjak di dunia sebelum di akhirat. Dan mereka tidak mendapatkan bagian dari amal mereka selain dari apa yang dinginkannya. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang ingin (amalnya) didengar orang, maka Allah akan membuatnya didengar; dan siapa yang ingin (amalnya) dilihat orang, maka Allah akan membuatnya dilihat orang.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Ketiga, bahwa kekalahan yang diderita kaum Muslimin dewasa ini adalah akibat ulah kita sendiri. Firman-Nya: “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.” [Yunus (10): 44]

, bahwa kekalahan yang diderita kaum Muslimin dewasa ini adalah akibat ulah kita sendiri. Firman-Nya: [Yunus (10): 44]

Keempat, bahwa ketidak-ikhlasan menghancurkan amal, besar maupun kecil. Dan dengan demikian berarti kita telah membuat perjuangan kita bertahun-tahun sia-sia belaka. Allah swt. berfirman: “Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang telah melakukan kezaliman.” [Thaha (20): 111]. “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” [Al-Furqan (25): 23]

, bahwa ketidak-ikhlasan menghancurkan amal, besar maupun kecil. Dan dengan demikian berarti kita telah membuat perjuangan kita bertahun-tahun sia-sia belaka. Allah swt. berfirman: [Thaha (20): 111]. [Al-Furqan (25): 23]

Dan Rasulullah saw. bersabda, “Aku benar-benar mengetahui orang-orang dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan-kebaikan seperti gunung Tihamah. Lalu Allah menjadikannya bagaikan debu yang tertiup angin.” Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, terangkanlah sifat mereka kepada kami agar kami tidak seperti mereka, karena kami tidak mengetahui mereka.” Rasulullah saw. menjelaskan, “Mereka adalah termasuk saudara-saudara kamu dan seperti kulitmu. Mereka menggunakan waktu malam seperti yang kamu lakukan, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang jika berhadapan dengan larangan-larangan Allah mereka melanggarnya.” (Riwayat Ibnu Majah)

Kelima, orang-orang yang beramal bukan karena Allah adalah orang yang pertama dibakar untuk menyalakan neraka. Dalam hadits panjangnya, Rasulullah saw. menjelaskan nasib tiga kelompok manusia yang celaka di hari akhirat karena beramal dengan riya.

, orang-orang yang beramal bukan karena Allah adalah orang yang pertama dibakar untuk menyalakan neraka. Dalam hadits panjangnya, Rasulullah saw. menjelaskan nasib tiga kelompok manusia yang celaka di hari akhirat karena beramal dengan riya.

Keenam, orang-orang yang riya akan menjadi teman setan pada hari kiamat di dalam neraka jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah bagi kita kisah Quzman, seperti yang diterangkan oleh Qatadah –semoga Allah meridhainya. Beliau menjelaskan, “Di antara kami ada orang asing dan diketahui siapa dia. Ia dipanggil Quzman. Adalah Rasulullah saw. setiap disebut namanya selalu mengatakan bahwa dia termasuk penghuni neraka. Saat terjadi Perang Uhud, Quzman terlibat dalam pertempuran sengit sampai berhasil membunuh delapan atau tujuh orang musyrik. Memang dia orang kuat. Lalu ia terluka lalu dibopong ke rumah Bani Zhufr. Beberapa lelaki dari kaum Muslimin mengatakan kepadanya, ‘Demi Allah, engkau telah diuji hari ini, hai Quzman, maka berbahagialah.’ Quzman menjawab, ‘Dengan apa aku bergembira. Demi Allah sesungguhnya aku berperang tidak lain karena membela nama kaumku. Jika bukan karena hal itu aku tidak akan turut berperang. Ketika merasakan lukanya semakin parah, ia mencabut panah dari tempatnya lalu bunuh diri.” (Al-Bidayah Wan-Nihayah, Ibnu Katsir)

, orang-orang yang riya akan menjadi teman setan pada hari kiamat di dalam neraka jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah bagi kita kisah Quzman, seperti yang diterangkan oleh Qatadah –semoga Allah meridhainya. Beliau menjelaskan, “Di antara kami ada orang asing dan diketahui siapa dia. Ia dipanggil Quzman. Adalah Rasulullah saw. setiap disebut namanya selalu mengatakan bahwa dia termasuk penghuni neraka. Saat terjadi Perang Uhud, Quzman terlibat dalam pertempuran sengit sampai berhasil membunuh delapan atau tujuh orang musyrik. Memang dia orang kuat. Lalu ia terluka lalu dibopong ke rumah Bani Zhufr. Beberapa lelaki dari kaum Muslimin mengatakan kepadanya, ‘Demi Allah, engkau telah diuji hari ini, hai Quzman, maka berbahagialah.’ Quzman menjawab, ‘Dengan apa aku bergembira. Demi Allah sesungguhnya aku berperang tidak lain karena membela nama kaumku. Jika bukan karena hal itu aku tidak akan turut berperang. Ketika merasakan lukanya semakin parah, ia mencabut panah dari tempatnya lalu bunuh diri.” (, Ibnu Katsir)

Kita ingatkan jiwa kita dengan peringatan-peringatan tersebut agar dalam bergerak, berjuang, dan berkorban (tadhhiyah) senantiasa ikhlas karena Allah.

Memaknai Hidup

Saya berbincang dengan seorang sahabat, dan dia berkata: "Kenapa ya saya tidak
bisa menikmati hidup padahal saya memiliki banyak hal yang mungkin diinginkan orang lain." Hal ini
menurut saya banyak ditanyakan beberapa sahabat.

Banyak orang yang menjalani hidup ini dengan tidak mengerti makna dari hidup
mereka. Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak,
dan akhirnya meninggal dalam keadaan hanya pasrah dalam menjalankan
kehidupan dengan kosong.

Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita. Hidup menjadi
berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna
kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti,
maka hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong.

Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana
Anda akan pergi. Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan, memahami dan
memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk memaknai hidup lebih besar.

Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar dalam menjalankan
kehidupan. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah
sebenarnya adalah ''rahmat terselubung", karena dapat membuat kita bangun
dan sadar. Anda baru sadar pentingnya kesehatan kalau Anda sakit.

Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu menyentakkan
kita. Banyak tokoh terkenal meninggal begitu saja. Mereka sedang sibuk
memperjualbelikan kekuasaan, saling menjegal, berjuang meraih jabatan, lalu
tiba-tiba saja meninggal. Kematian menyadarkan kita pada betapa singkatnya
hidup ini, betapa seringnya kita meributkan hal-hal sepele, dan betapa
bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak sempat kita nikmati.

Dalam mencoba mengisi dan menyadari arti kehidupan menyadari, yaitu siapa
diri kita, darimana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi. Untuk itu
kita perlu sering mengambil jarak dari kesibukan kita dan melakukan
kontemplasi. Dan sedikit perenungan akan membuat kita mengerti akan makna
dari kehidupan. Ingat kehidupan berjalan tidak hanya mengejar keinginan
mimpi duniawi.

Terkadang kita melupakan keberadaan orang terdekat, kita melupakan afeksi
atau kasih sayang dari orang-orang terdekat yang membuat kita berarti,
pengakuan keberadaan kita juga membuat kita bisa menikmati hidup. Disayangi
orang tua, keluarga, anak, sahabat memberi kita kesempatan kita berarti dan
menikmati kehidupan. Bayangkan ketika kehidupan kita hanya mengejar harta,
mimpi, dan sukes dan kita mengabaikan keberadaan orang terdekat oleh kita,
ketika mimpi, dan kesuksesan telah tercapai kita hanya menikmati sesaat, dan
setelah itu kita akan kembali kosong.

Buat apa terlalu sibuk mengumpul-ngumpulkan kekayaan, dengan menyalahgunakan
jabatan kalau hasilnya tidak dapat Anda nikmati selama-lamanya. Apalagi Anda
sudah merusak jiwa Anda sendiri dengan berlaku curang dan korup. Padahal,
jiwa inilah milik kita yang abadi.

Sering terpikirkan terkadang dalam kehidupan ini kita hanya mengejar
kesenangan ragawi, kita kurang memperhatikan kesukesan jiwa, dan hati kita,
maka banyak kita lihat saat ini orang yang memiliki kekosongan hati, dan
dengan hati yang kosong akan mudah kita depresi, stress dan lainya. Karena
tidak seimbangnya kebutuhan ragawi dan kebutuhan jiwa.

Bukalah mata dan hati Anda untuk mengerti, mendengarkan, dan mempertanyakan
semua pikiran dan paradigma Anda. Sayang, banyak orang yang mendengarkan
semata-mata untuk memperkuat pendapat mereka sendiri, bukannya untuk
mendapatkan sesuatu yang baru yang mungkin bertentangan dengan pendapat
mereka sebelumnya. Orang yang seperti ini masih tertidur dan belum
sepenuhnya tersadar.

Jadi saya hanya mengharap dan mengingatkan kepada para sahabat, mari kita
jalani hidup dengan keseimbangan, mari kita nikmati hidup, mencapai sukses
dalam kehidupan tanpa melupakan sukses setelah kita meninggalkan dunia juga
harus dipikirkan.

"Menikmati hidup tidak hanya dengan harta dan kekuasaan, menikmati hidup
dengan hati yang tulus lebih berarti"

Tips-Tips motivasi

Berikut ini saya postingkan tips-tips motivasi dari Bp. Mario Teguh (Business Efectiveness Consultant), semoga bisa menginspirasi anda semua termasuk saya.

1. Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan.

2. Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.

3. Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda.

4. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan membangun kesempatan untuk berhasil.

5. Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru.

6. Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

Sukses Adalah Bakat Bawaan

Apa? Iya betul. Bakat bisnis, bakat kepemimpinan, atau bakat-bakat sukses lainnya semua dilahirkan. Bukan diciptakan. Semua orang sukses memang memiliki bakat. Yang menjadi pertanyaan ialah, siapa yang memiliki bakat sukses? Semua orang, termasuk Anda.

Lalu apa yang membedakan orang yang sukses dengan yang tidak sukses? Bedanya, orang yang sukses membangkitkan semua bakat terpendam (potensi) yang dimiliki. Sementara, orang yang gagal membiarkan potensi yang dia miliki mengendap tidak muncul ke permukaan.

Anda pun, memiliki potensi sukses luar biasa. Allah tidak pernah diskriminasi dalam memberikan perintah ibadah. Semua manusia, mendapatkan kewajiban dan beban yang sama. Artinya potensi semua manusia adalah sama. Jika orang lain memiliki pencapaian yang besar, Anda pun bisa.

Jangan pedulikan perkataan orang lain. Jangan dengarkan “underestimate” baik yang datang dari diri Anda maupun orang lain. Hilangkan semua keraguan. Anda memiliki potensi yang sama dengan siapa pun yang Anda kagumi keberhasilannya. Anda bisa sesukses idola Anda. Anda bisa berhasil seperti panutan Anda.

Jangan sia-siakan potensi Anda. Potensi Anda ada dalam pikiran, hati, dan tubuh Anda. Keluarkan semuanya. Bangkitkan semuanya. Anda akan kaget dengan kenyataan yang akan Anda temui. Yaitu, Anda lebih hebat dari apa yang Anda pikirkan.

Apa pun pendapat Anda tentang kemampuan diri Anda, adalah salah. Anda lebih baik dari itu. Untuk membuktikan bahwa Anda lebih hebat dari apa yang Anda pikirkan, mulailah dengan merentangkan pikiran Anda. Perluaslah realitas Anda. Perbesarlah cara berpikir Anda. Setelah itu keputusan dan tindakan Anda akan menjadi ikut besar begitu juga dengan hasil Anda.

Jika saat ini Anda merasa tidak bisa, ada tiga kemungkinan yang terjadi pada diri Anda.

Pertama, Anda termakan oleh persepsi Anda sendiri yang mengatakan Anda tidak bisa atau tidak mampu. Lupakan itu semua. Anda lebih hebat dari itu.

Kedua, Anda hanya belum terbiasa. Coba bandingkan saat Anda baru mengendarai mobil atau sepeda motor dengan saat Anda sudah biasa mengendarai mobil atau sepeda motor. Pindah gigi terasa begitu mudah, tidak perlu dilihat lagi. Memutar steer tidak ragu-ragu lagi, seolah sudah otomatis dengan jumlah putaran yang tepat. Semua itu karena Anda sudah terbiasa. Jadi, jika Anda belum bisa, biasakanlah.

Ketiga, Anda hanya belum tahu caranya. Banyak hal yang terlihat begitu sulit, ternyata mudah setelah tahu caranya. Oleh karena itu, jika merasa belum bisa, maka belajarlah.

“Anda Lebih Hebat dari Apa yang Anda Pikirkan.”

Air Sumur Kehidupan

Kehidupan memang penuh dengan perjuangan untuk mencapai suatu cita cita, angan dan harapan. Sehingga kita kadang menjadi manusia yang buas dengan harta, kita menjaga bagai harimau menjaga santapan dikala kelaparan. Itu bukanlah munafik, tapi suatu realita sifat manusia yang lebih buas akan harta dan kemewahan.
Kita tidak tau mana batasan sukses, mana batasan berhasil, mana tingkat kaya, mana tingkat miskin, bahkan untuk menentukan level miskin saja dunia kebingungan. Semua dibatasi dengan benang semu. Kalau benang merah kita masih bisa melihat jelas, tapi disini kita tak dapat melihat lagi mana batasan benang tersebut, benangnya saja kita tidak dapat lihat, apalagi batasannya.
Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia butuh kebersamaan untuk berhasil, tidak ada satu orangpun di dunia ini dapat hidup tanpa bantuan orang lain, apalagi untuk mencapai tingkat sukses, atau bahagia, ataupun berhasil. Dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi satu sama lain, saling kerja sama, saling bantu, saling menolong, atau saling apapun itu namanya adalah untuk kepentingan bersama atau kepentingan orang lain ataupun untuk kepentingan diri sendiri, yang mana ketiganya saling keterkaitan atau saling ketergantungan.
Saling tolong menolong untuk kepentingan diri sendiri, sudah pasti semua orang mau, walau memang masih ada orang nyentrik tidak mau ditolong dengan alasan mandiri, hingga kewalahan sendiri. Dan tipe ini sangat sulit untuk maju, dan biasanya kurang senang dengan kesuksesan orang lain.
Saling tolong untuk kepentingan bersama, nah disini sudah mulai muncul watak watak asli manusia, yang mempunyai sejuta alasan untuk menghindar, tapi kita tetap percaya masih banyak orang yang sangat ikhlas hingga ke level ini. Dimana sangat sulit sekali untuk merealisasikan suatu kegiatan bersama dalam mencapai tingkat keberhasilan sukses. Kecuali kalau digabung dengan saling tolong untuk bersama terutama untuk sendiri.
Nah ini dia nih, Saling tolong untuk kepentingan orang lain, waduh gimana ya manusia sebagai makhluk sosial kadang menganggap ini menjadi hal sial, misalnya untuk bantu orang lain kebanyakan diantara kita akan keberatan dan kadang merasa menjadi terganggu. Yah katanya sih hal itu lumrah, sehingga kita tak siap untuk bantu orang lain. Sebagai contoh kita lihat saja di acara acara televisi sebagai reality show, dimana untuk memperoleh suatu bantuan pertolongan akan sangat sulit di dapat.
Untuk itu aku ingin menyampaikan suatu makna kehidupan, yang mungkin anda sepakat, atau mungkin ragu, atau mungkin no comment, atau bahkan tak sepakat, Nah agar tidak sulit untuk beragumentasi, pandangan ini tidak saya tujukan bagi yang tidak sepakat, saya hanya menyampaikan bagi yang tidak sepakat, atau ragu atau no comment, agar direnungkan saja.
Makna kehidupan bagaikan air sumur, yang saya sebut AIR SUMUR KEHIDUPAN, dimana setiap orang sudah mempunyai sumur masing masing, dimana besar sumur setiap orang adalah berbeda beda, dan bahkan besar mata airnya juga pasti tidak sama ada yang menetes dan bahkan ada yang mumbul mumbul, kita tahu bahwa sumur itu mempunyai level tertentu, dimana dia mempunyai batas tertinggi dan juga batas terendah. Hal ini akan silih berganti antara musim hujan dan musim kemarau.
AIR SUMUR apabila dipakai oleh satu orang, air nya tidak akan meluber sampai ke atas, dan apabila tidak dipakai juga dia akan tetap segitu. Dan apabila dipakai oleh satu kampung, mungkin dia akan menurun tetapi pada pagi hari dia telah kembali seperti semula, seperti tidak pernah dipakai, demikian juga dengan AIR SUMUR KEHIDUPAN, apabila kita memakai sendiri kekayaan kita akan tetap segitu, tidak akan mungkin sampai meluber, kecuali yang mempunyai sumber air umbul, yang sudah pasti mengalir seperti sungai, dimana darma sosialnya mengalir kemana mana tanpa terbendung, ini tidak masalah.
Nah kembali pada yang mempunyai sumber sumur, perlu kita ingat bahwa apabila kita bersosial dengan royal, yakinlah bahwa kekayaan Anda tidak akan terkuras, dia akan kembali kelevel mana kita telah dipersiapkanNya, tapi ingat sumur Anda jangan Anda jebol untuk bantu orang lain sehingga sumur Anda jadi rusak dan tak berfungsi lagi. Contohnya, Anda membantu orang yang tidak mau bekerja, sehingga apapun bentuk pertolongan Anda akan sia sia adanya. Tapi bantulah yang pantas dibantu.
Jadi sebagai seorang dermawan tidak akan jatuh miskin karena ke dermawanannya, karena begitu banyak yang mendoakan kesuksesannya. Atau tidak ada orang yang kaya raya karena kekikirannya, tapi karena kegigihannya. Mungkin ini tidak dapat dimaklumi bila Anda tidak merenungkan, sekali lagi menjadi bersifat sosial bukan berarti memberikan sumur Anda pada orang lain ataupun menjebol sumur Anda. Tapi berikanlah porsi sesuai dengan mata air dalam sumur kehidupan Anda
Note :
Mari sikapi kehidupan ini,  syukuri apa yang diperoleh sehingga kita dapat memahami dan menjalankannya

Menghadapi Masalah

Saya tahu bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan menolak jika dia dilahirkan tanpa masalah dan selalu bahagia tanpa ada sedikit kesedihan. Tapi apakah itu mungkin ? Bahkan mereka, anda dan saya bahkan mau membayar berapa dollar pun kalo seandainya ada orang yang bisa membuat kita lahir di dunia ini dan hidup di dunia ini tanpa ada masalah dan kesedihan sama sekali. Bahagia selalu bahkan selalu ceria. Ini saya ada sedikit cerita inspirasi yang saya kutip dari sebuah buku yang selayaknya pantas untuk saya tuliskan disini. Buku ini judulnya adalah “Bila anda pikir bisa, Anda pasti bisa melaksanakan dan meraih apa yang anda inginkan”. Mari kita simak cuplikan cerita dari buku ini bersama-sama.
“Bung Norman,” kawan saya menyapa. “Tolong bebaskan saya dari masalah yang menindih hidupku ini, maka saya akan berikan anda seribu dollar uang kontan atas kebaikan jasa anda itu.”Tentu saja saya bukanlah seorang yang suka menampik permintaan semacam itu”. Maka saya pun merenungkan dan mempertimbangkan usul kawan saya itu dan muncul dengan satu pemecahan masalah yang lumayan juga. Sekurang-kurangnya cukup realistis sifatnya. Tetapi George nampaknya agak segan rupanya, sebab ia telah terlanjur menjanjikan 1000 dolar sebagai hadiah.
” Tidak apa george, ” norman berkata. “Saya tetap saja mau bantu kamu. Oleh sebab itu mari kita pecahkan bersama masalahnya. Kalau tidak salah anda ingin bebas dari segala masalah anda itu, bukan ? Sampai habis dan tuntas ?
“Ya Betul,” Jawab George. “Saya ingin lepas dari segala masalah yang saya hadapi dalam hidup ini. Saya sudah bosan dan kapok dalam menghadapi cobaan, ujian dan kemelut dalam hidup ini. Saya ingin bebas untuk selama-lamanya.”
”Baiklah George, saya sudah punya jawabannya”, kata norman. Akan tetapi saya sangsi apakah kau mau menerima jawaban saya atau tidak. Dengarkan ! Beberapa waktu lalu saya sedang melakukan tugas profesionalku, dimana saya harus berhadapan dengan pemimpin kelompok orang-orang yang yang lebih dari puluhan ribu jumlahnya. Dan tak seorang pun dari mereka memiliki masalah kehidupan.”
Wajah george langsung cerah, matanya berbinar-binar kegirangan karena keingin tahuannya.” Nah itulah tempat yang cocok bagi saya. Antarkanlah saya ke tempat itu teman”. Ujar si george girang.
“Baiklah,” jawab si norman.” Tetapi tempat yang saya maksud adalah perkuburan.”
” Dan memang itulah kenyataannya George. Bahwa di perkuburan itu tak ada seorang pun yang menghadapi masalah hidup. Bagi orang yang sudah menjadi penghuni di kuburan tidak akan pernah merasa cemas karena hidup yang penuh masalah itu telah berlalu bagi mereka. Mereka telah istirahat dari tugas dan pekerjaannya tiap hari. Mereka tidak peduli dengan apa yang kita baca dalam koran atau surat kabar atau bahkan apa yang kita lihat ditelevisi mereka sudah tidak peduli. Mereka tak punya masalah lagi dengan kehidupan, mereka beralih masalah pada hidup mereka di alam kubur. Karena memang mereka bukanlah orang hidup dan mereka adalah orang yang sudah mati.” Tegas Norman kepada George.
Dikutip dari Buku Bila Anda Fikir Bisa Anda Pasti Bisa Melaksanakan dan Anda Pasti Bisa Meraih yang Anda Inginkan
Dari cerita diatas sudah jelas sekali bagaimana bahwa secara logis bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia itu adalah alamat dari kehidupan. Logikanya adalah bagi anda bahwa semakin banyak masalah yang anda hadapi dalam hidup ini maka semakin luas pulalah peluang anda untuk hidup yang terbuka bagi anda. Seseorang misalnya menghadapi 10 masalah yang pelik akan nampak lebih hidup dibandingkan dengan seorang yang bersikap apatis dan hanya memiliki 5 masalah.
Note :
Masalah bukan menjadi alasan kita untuk menghindarinya, namun dengan masalah kita menjadi lebih dewasa dan lebih terbuka menghadapi hidup ini.

Masalah itu Tantangan tuk Maju

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Mutiara Kata :
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.
Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.

Inspirasi Untuk Sukses, Darimana Datangnya?

Inspirasi untuk sukses, darimana datangnya? Jawabannya banyak dan bisa sangat beragam. Penasaran dan ingin tahu? Mari kita simak…
Inspirasi untuk sukses itu bisa datang dari mana saja. Prinsipnya inspirasi itu tidak sulit. Asalkan kita mau sedikit berusaha. Inspirasi bisa datang dari sesuatu yang berada di DALAM diri kita. Atau sesuatu yang berada di LUAR diri kita.
Kedua – duanya patut dicoba. Yang dari dalam bisa dengan cara memiliki impian untuk sukses. Memiliki motivasi untuk terus mengembangkan diri. Dengan memiliki impian yang besar dan motivasi yang kuat maka inspirasi sebenarnya bisa dengan mudah datang.
Karena kenapa? Karena pada dasarnya apa yang kita perlukan sudah ada di dalam diri kita. Tinggal bagaimana kita memunculkan dan melejitkannya saja.
Inspirasi untuk sukses juga bisa datang dari apapun yang kita lihat, kita dengar, kita baca, kita amati di sekitar kita setiap hari. Yang kita perlukan hanyalah kesediaan untuk belajar me-motivasi diri untuk tetap fokus membaca situasi. Sehingga apapun yang terjadi dapat menjadi sumber inspirasi untuk sukses.

Sudahkah Anda Me-Motivasi Diri Untuk Terus Melakukan Pengembangan Diri?

Seberapa pentingkah kaitan antara motivasi dengan pengembangan diri? Jika penting jawaban anda, lalu apa pengaruh motivasi dan pengembangan diri dalam meraih sukses yang kita impikan? Ingin tahu jawabannya, baca tulisan ini selengkapnya…
Tanpa ada motivasi, proses pengembangan diri pun akan berakhir dengan kekecewaan. Kita akan mudah menyerah atau bahkan berhenti di tengah jalan. Ini yang benar – benar harus kita pahami.
Pertanyaannya, sudahkah anda memiliki motivasi dalam hidup? Sudahkah anda senantiasa mengkondisikan diri anda untuk terus mengembangkan diri?
Jika sudah saya ucapkan selamat! Karena anda sudah satu langkah menuju sukses yang anda impikan. Jika belum, ambil keputusan sekarang untuk menetapkan sukses yang bagaimana yang anda inginkan dalam hidup. Lalu konsisten untuk me-motivasi diri anda untuk TAKE ACTION. Terus bertindak dan mengembangkan diri lebih baik sedikit demi sedikit, tahap demi tahap, langkah demi langkah setiap hari. Dari hal – hal yang kecil dan sederhana setiap harinya.

Pentingkah Inspirasi dan Motivasi Agar Bisa Sukses Dalam Hidup?

Pentingkah inspirasi dan motivasi agar bisa sukses dalam hidup? Jika penting jawaban anda, sejauh mana pengaruh inspirasi dan motivasi terhadap kesuksesan kita? Mari kita telusuri bersama…
Seperti yang selalu saya katakan bahwa inspirasi dan motivasi itu amat penting agar bisa sukses. Karena motivasi adalah roh kesuksesan. Tanpa itu kita tidak memiliki daya dobrak dan bensin yang akan menyalakan bara api impian kita.
Namun jangan hanya berhenti sampai pada tahap terinspirasi dan termotivasi saja. Kita harus tindak lanjuti dengan ACTION. Dan bukan sekedar ACTION saja. ACTION kita harus konsisten, terarah, terrencana, dan terus – menerus tiada henti.
Intinya, inspirasi dan motivasi itu penting bahkan teramat penting. Namun yang lebih penting lagi, kita tetap selalu me-motivasi diri dan mengarahkan pikiran kita untuk terus ACTION dan mengambil tindakan. Sekecil apapun itu. Karena tindakan kecil yang kita lakukan hari ini akan menciptakan kesuksesan besar di masa depan.
Yang penting kita tetap harus yakin dan percaya bahwa ada proses yang harus dijalani. Dan itu tidak instan. Seperti membuat kopi atau mie. Bukankah sukses itu sebuah proses?
Maka mari tetapkan hati mulai sekarang untuk berani menciptakan sukses yang anda impikan. Dimulai dari inspirasi dan motivasi untuk terus berbenah diri dan berani untuk mewujudkan mimpi – mimpi yang indah menjadi kenyataan yang lebih indah lagi.
 

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.